Tampilkan postingan dengan label Download. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Download. Tampilkan semua postingan

Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG

Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG 

Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG - Portofolio, PLPG merupakan salah satu cara atau langkah untuk seorang guru memperoleh tunjangan sertifikasi, namun dengan catatan guru tersebut telah memiliki jenjang ijazah S-1.


Langkah berikutnya adalah guru mendaftarkan melalui SIM PKB yang terlebih dahulu mengikuti PKG online dengan nilai yang telah ditentukan pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.


Menyikapi materi saat ini telah kami bagikan link download yang dapat dipergunakan untuk menuju kesuksesan pelaksaan PLPG bapak dan ibu semuanya.


Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG
Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG 
Berikut Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG 


Semoga Kelengkapan Pendataan Sertifikasi Guru Melalui PLPG  bermanfaat

Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018

Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018


Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018 - Seorang peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan dari suatu satuan pendidikan maka  akan mendapatkan   salah satu dokumen negara berupa Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (SHUAMBN). Format penulisan Ijazah dan SHUAMBN  tidak boleh asal-asalan, memerlukan ketelitian  sehingga informasi  yang tercantum mutlak kebenaranya .

Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018
Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018
Dalam kesempatan kali ini kami akan membagikan mengenai materi Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018. Tujuan adanya juknis ini  adalah untuk menghindari adanya kesalahan dalam penulisan Ijazah dan SHUAMBN.  Juknis ini berisi tentang penjelasan dan petunjuk secara umum  dan khusus tentang penulisan blanko ljazah dan SHUAMBN yang benar sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2161 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penulisan Blanko Ijazah dan SHUAMBN Tahun Pelajaran 2017/2018.

Ijazah adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa pemegangnya telah tamat belajar pada suatu jenjang pendidikan tertentu untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan dapat juga dipergunakan dalam penentuan jenjang kepegawaian. Sedangkan, SHUAMBN adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menyatakan bahwa pemegangnya telah mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional.

Dalam satuan pendidikan madrasah, ijazah digolongkan menjadi tiga, yaitu Ijazah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Ijazah Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Ijazah Madrasah Aliyah (MA). Ijazah ini akan diberikan kepada peserta didik apabila mereka telah menyelesaikan seluruh program pendidikan pada setiap jenjang  (MI/MTs/MA) dan telah dinyatakan lulus dari satuan pendidikan .  Sedangkan, SHUAMBN diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab untuk tingkat MTs dan MA.

Untuk mendapatkan Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018 secara lengkap dan disertai penjelasan yang detail silakan Bapak/Ibu Guru mendownload melalui link dibawah ini. 

LINK DOWNLOAD:
Demikian materi yang bisa kami bagikan mengenai Juknis Pengisian Blangko Ijazah dan SHUAMBN Tahun 2018.
Baca juga:
    Terima kasih telah mengunjungi  halaman blog  documenguru.blogspot.co.id. Dan semoga materi yang telah didapat dapat bermanfaat. 

    Buku Guru - Buku Siswa Kelas I Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

    Buku Guru - Buku Siswa Kelas I Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

    Dalam Kurikulum 2013 adanya pegangan Buku Guru dan Buku Siswa sebagai  media sekaligus evaluasi dalam  dalam melaksanakan pembelajaran. Seorang guru dengan perencanaan dan media yang lengkap sesuai tema yang akan diajarkan akan menambah semangat dalam mengajar sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Buku Guru dan Buku Siswa merupkan media yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Untuk itu kami menyiapakannya silahkan donwload.
    Buku Guru - Buku Siswa Kelas I Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017
    Buku Guru - Buku Siswa Kelas I Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

    Buku Guru dan Buku Siswa kelas 1 semester 2



    Semoga dengan file ini bermanfaat dan membatu proses belajar mengajar sukses, tujuan dalam pertema tercapai secara maksimal. Terimakasih

    Download Juknis Bantuan Sekolah Pra Sekolah Dasar (SD) Tahun 2018

    Download Juknis Bantuan Sekolah Pra Sekolah Dasar (SD)

    Sesuai dengan rencana pembangunan berkelanjutan dalam peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2017 bahwa tahun 2030 seluruh anak di Indonesia berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan.

    Juknis Bantuan Sekolah Pra Sekolah Dasar (SD) Tahun 2018
    Juknis Bantuan Sekolah Pra Sekolah Dasar (SD) Tahun 2018

    Mengacu pada komitmen tersebu, Direktorat Pembinaan Asnak Usia Dini Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat menetapkan kebijakan gerakan PAUD berkualitas dengan salah satu programnya adalah penuntasan ikut PAUD minimal 1 tahun pra sekolah dasar SD.

    Program penuntasan ikut PAUD minimal 1 tahun pra SD untuk mendorong kabupaten atau kota yang memiliki komitmen tinggi terhadap program PAUD melacak tuntas anak berusia 5 sampai dengan 6 tahun dan akan dilayani di PAUD.

    Untuk mendukung pelaksanaan penuntasan ikut PAUD Pra SD berkualitas harus didukung oleh stakholder yang peduli dan patut mendukung persiapan sumber daya manusia (SDM) handal di masa depan.

    Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidikan masyarakat mengalokasikan dana dari pemerintah sebagaimana tertuang dalam daftar isisn pelaksanaan anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini tahun 2018. dengan besaran dana bantuan kegiatan koordinasi penuntasan PAUD Pra SD sebesar Rp. 100.000.000 rupiah.

    Persyaratan Penerima Bantuan
    • Telah melaksanakan penandatanganan komitmen daerah (Bupati/Walikota dengan para Camat se Kabupaten/Kotamadya) tentang penuntasan PAUD minimal 1 tahun pra SD.
    • Memiliki rekening bank atas nama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (bukan rekening milik pribadi) yang masih aktif.
    • Memilkiki NPWP atas nama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
    • Membuat Rencana Kegiatan beserta Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang diperlukan dalam melaksnakan kegiatan;
    • Bersedia membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) setelah memperoleh dan menggunakan bantuan.
    • Bersedia sewaktu-waktu menerima tim verifikasi/visitasi dari Kementerian sesuai kebutuhan.
    • Bersedia menandatangani Pakta Integritas anti Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme sebelum memperoleh bantuan

    Download Juknis Bantuan Sekolah Pra Sekolah Dasar (SD)


    Demikian informasi tentang Juknis Bantuan Sekolah Pra Sekolah Dasar (SD) Tahun 2018 semoga dapat membantu rekan-rekan guru yang mengajar di PAUD di manapun anda berada

    Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru

    Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru

    Dalam kaidahnya dalam menyusun soal pada jenjang SD, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK banyak terdapat kesamaan, namun perlu diperhatikan bahwa materi yang kami bagikan ini tidak serta merta hanya dipelajari oleh guru di masing-masing jenjang sekolah.
    Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru
    Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru

    Diperlukan membaca artikel ini sampai dengan selesai apabila bermaksud memahami dengan benar bagaimana cara menyusun soal yang baik dan benar.
    Begini penjelasan yang kami kutip dari salah satu Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru.

    Bahwa ....

    Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik merupakan salah satu kegiatan rutin dalam dunia pendidikan. Penilaian hasil belajar dilakukan antara lain untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan peserta didik, memonitor perkembangan belajar peserta didik, menilai ketercapaian kurikulum, memberi nilai peserta didik dan menentukan efektivitas pembelajaran. Untuk tujuan-tujuan tersebut dapat digunakan berbagai bentuk dan instrumen penilaian. Namun tes tertulis sampai saat ini masih merupakan instrumen yang dominan digunakan dalam menilai hasil belajar peserta didik.

    Tes tertulis secara umum dapat dibedakan menjadi tes dengan pilihan jawaban (non-constructed response test), peserta didik hanya memilih dari jawaban yang disediakan, dan tes tanpa pilihan jawaban (constructed response test), peserta didik harus mengkonstruksikan jawabannya. Tes dengan pilihan jawaban sering dikritik karena dipandang tidak dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill). Hal ini tidaklah benar, soal tes dengan pilihan jawaban dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, hanya penyusunannya memang tidak mudah. Di sisi lain tes tanpa pilihan jawaban (constructed response test) yang sering dipandang sesuai untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, bila tidak disusun dengan cermat bisa jadi hanya mengukur berpikir tingkat rendah. Kedua bentuk tes tersebut potensial untuk mengukur berpikir tingkat rendah dan tingkat tinggi, tergantung kejelian dalam penulisan soal.

    Oleh karena penulisan soal merupakan proses penentu kualitas tes maka penulisan soal perlu dilakukan secara sungguh-sungguh. Buku panduan penulisan soal ini merupakan upaya untuk membantu penulis soal menghasilkan soal yang berkualitas, termasuk soal yang mengukur berpikir tingkat tinggi. Kaedah penulisan soal, contoh-contoh yang diberikan diharapkan dapat memberikan ilustrasi bagaimana kedua bentuk tes baik tes dengan pilihan dan tes tanpa pilihan tersebut dapat digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik dan memberi informasi yang valid.

    Perlu disampaikan bahwa fokus panduan ini ialah penulisan soal tes tertulis khususnya tes berbentuk pilihan ganda dan tes uraian. Oleh karena itu bentuk penilaian lain seperti portofolio, tes lisan, projek tidak dibahas, namun bukan berarti bentuk penilaian tersebut tidak penting.

    Yang sering dilakukan oleh guru saat ini saat menyusun soal tes prestasi belajar atau tes prestasi akademik memakai dalam tes bentuk soal Pilihan Ganda (PG) karena tes Pilihan Ganda dinilai sebagai sebuah tes objektif yang paling efisien dipakai dengan jumlah peserta didik yang besar. Oleh sebab itulah, tes menggunakan Pilihan Ganda paling banyak digunakan oleh guru bahkan sekolah sekalipun dalam proses evaluasi belajar, terutama ketika Ujian Semester. Bahkan dalam Ujian Nasional, soal yang digunakan juga Pilihan Ganda.

    Untuk menjamin kualitas soal tes yang berkualitas dan terstandar dengan baik, pengembangan tes harus melalui beberapa tahap dalam melakukan penyusunan soal.

    Adapun langkah-langkah dalam melakukan penyusunan tes/soal terstandar adalah sebagai berikut:

    1. Penyusunan kisi-kisi

    Kisi-kisi digunakan sebagai pedoman bagi penulis soal agar diperoleh soal yang sesuai dengan tujuan.

    2. Penulisan soal

    Soal ditulis oleh beberapa penulis soal berdasarkan kisi-kisi. Soal-soal yang dihasilkan merupakan soal-soal mentah.

    3. Review dan Revisi (Telaah dan Perbaikan)

    Review adalah menelaah soal mentah secara kualitatif berdasarkan kaidah penulisan soal oleh penelaah soal. Hasil review soal diklasifikasikan menjadi soal baik, soal kurang baik, dan soal ditolak. Soal baik langsung diterima, soal kurang baik perlu diperbaiki sehingga diperoleh soal yang baik, dan soal yang ditolak dikembalikan ke penulis.

    4. Perakitan soal

    Soal-soal baik selanjutnya dirakit menjadi beberapa paket soal untuk diujicobakan. Pada saat perakitan, dimasukkan beberapa soal yang berfungsi sebagai soal linking antarpaket. Soal-soal linking tersebut diambil dari bank soal yang telah memiliki karakteristik soal.

    5. Ujicoba soal

    Paket-paket soal diujicobakan kepada peserta didik yang sedang menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan pada tes tersebut. Misalnya, soal-soal Bahasa Indonesia kelas VIII diujikan kepada peserta didik kelas VIII di akhir tahun pelajaran atau kepada peserta didik kelas IX di awal tahun pelajaran. Peserta didik dalam menjawab soal-soal tes tersebut harus serius seolah-olah ujian yang sebenarnya walaupun pada ujicoba ini yang akan dilihat adalah kualitas soalnya bukan kompetensi peserta didik. Ujicoba soal digunakan untuk mengumpulkan data empirik tentang soal berupa jawaban-jawaban peserta didik terhadap soal.

    6. Analisis kuantitatif

    Data empirik dari hasil ujicoba dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program analisis, baik klasik maupun modern. Program analisis secara klasik menggunakan iteman. Hasil iteman meliputi daya beda, tingkat kesukaran, penyebaran option, dan cek kunci. Selanjutnya, soal-soal tersebut dianalisis menggunakan teori tes modern (Item Response Theory). Program yang dapat digunakan antara lain Bigsteps, Winsteps, Quest, Conquestuest, RUMM. Dengan menggunakan analisis teori tes modern dapat diperoleh informasi kesesuaian soal dengan model (fit terhadap model), disamping tingkat kesukaran soal.

    7. Seleksi soal

    Berdasarkan hasil analisis soal, soal-soal dikelompokkan menjadi soal baik, soal perlu revisi, dan soal ditolak. Berdasarkan teori tes klasik soal-soal baik adalah soal yang memiliki daya beda tinggi, ditunjukkan dengan korelasi point biserial di atas 0,2 dan semua distraktor berfungsi. Berdasarkan teori tes modern, soal yang baik adalah soal yang sesuai (fit) dengan model, ditunjukan oleh statistik fit, seperti infit atau outfit. Soal-soal baik dimasukkan ke dalam bank soal. Soal dengan daya beda rendah dan terdapat distraktor yang tidak berfungsi perlu direvisi. Soal yang tidak mempunyai daya beda dan sebagian distraktor tidak berfungsi ditolak.

    Untuk mendapatkan materi Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru silahkan download di bawah ini.

    1. Buku Pedoman Penulisan Soal SD.docx
    2. Buku Pedoman Penulisan Soal SD.pdf
    3. Buku Pedoman Penulisan Soal SMP, MTs.docx
    4. Buku Pedoman Penulisan Soal SMP, MTs.pdf
    5. Pedoman Penulisan Soal SMA MA SMK MAK.doc
    6. Pedoman Penulisan Soal SMA MA SMK MAK.pdf

    Demikian ulasan singkat materi semoga Panduan Penulisan Soal Jenjang SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK Edisi Terbaru bermanfaat.

    Contoh Raport PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013

    Contoh Raport PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013

    Untuk mengawali kemudahan dalam mengisi raport jenjang PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013 berikut ini telah kami persiapkan beberapa file yang dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran, serta dapat pula langsung dipergunakan sebagai bahan pengisian raport di masing-masing jenjang PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013.
    Contoh Raport PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013
    Contoh Raport PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013

    Berikut ini link download untuk memperoleh filenya.


    Demikian uraian singkat materi Contoh Raport PAUD-TK-RA-TPA Kurikulum 2013, dengan harapan sekilas uraian tersebut telah banyak yang telah dipahami, sehingga materi ini akan bermanfaat.

    Revisi Buku Pedoman Penilaian Pada PPK-TOT Kurikulum 2013

    Revisi Buku Pedoman Penilaian Pada PPK-TOT Kurikulum 2013


    Sambutan
    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

    Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan dengan kompetensi yang tinggi, yang tumbuh dan berkembang dari pendidikan yang menyenangkan dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan karakter yang kuat dan kompetensi yang tinggilah jati diri bangsa menjadi kokoh, kolaborasi dan daya saing bangsa meningkat sehingga mampu menjawab berbagai tantangan era abad 21. Untuk itu, pendidikan nasional harus berfokus pada penguatan karakter di samping pembentukan kompetensi.
    Revisi Buku Pedoman Penilaian Pada PPK-TOT Kurikulum 2013
    Revisi Buku Pedoman Penilaian Pada PPK-TOT Kurikulum 2013

    Penguatan karakter bangsa menjadi salah satu butir Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Komitmen ini ditindaklanjuti dengan arahan Presiden kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengutamakan dan membudayakan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan. Atas dasar ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) secara bertahap mulai tahun 2016. Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Sudah banyak praktik baik yang dikembangkan sekolah, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk memastikan agar proses pembudayaan nilai-nilai karakter berjalan dan berkesinambungan. Selain itu, sangat diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan bertumpu pada kearifan lokal untuk menjawab tantangan zaman yang makin kompleks, mulai dari persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan bangsa sampai kepada persaingan global. Kebijakan ini akan menjadi dasar bagi perumusan langkah-langkah yang lebih konkret agar penyemaian dan pembudayaan nilai-nilai utama pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan secara efektif dan menyeluruh.

    Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim yang sudah menyusun dan menerbitkan buku-buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terdiri dari Konsep dan Pedoman PPK, Panduan Penilaian PPK, Modul Pelatihan PPK bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas dan Komite Sekolah, serta Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Calon Pelatih PPK. Buku-buku ini akan menjadi rujukan bagi sekolah dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah. Saya berharap PPK dapat terlaksana dengan baik dan menghimbau dukungan orang tua, komite sekolah, pengawas, perguruan tinggi dan masyarakat luas untuk memberikan masukan bagi pelaksanaan dan penyempurnaan kebijakan PPK ini.


    Semoga PPK dapat menumbuhkan semangat belajar dan mengoptimalkan potensi peserta didik sehingga menjadi warga negara yang memiliki karakter kuat, mencintai bangsanya dan mampu menjawab tantangan era global. Selamat berkarya.